About Shinymoon

Kedua orang tua saya mempunyai alasan kenapa memberi nama saya Munifah, katanya beliau menginginkan nama yang berbeda yang jarang ditemui. Begitu juga dengan orangnya, harapan dan doa atas seorang putra pertama yang mandiri, tekun, pantang menyerah, cerdas, dan solehah. Seorang anak pertama yang mampu menjadi contoh dan pondasi untuk adik-adiknya. Keberhasilan yang dinanti-natikan oleh orang tua terhadap putra-putrinya, serta kewajiban seorang kakak untuk memperjuangkan adik-adiknya telah digemakan semenjak kecil, bahwa hidup ini adalah berbagi, bersama, keberhasilan, bukanlah ketercapaian sukses pribadi, tapi kemampuan menuntun adik, maupun generasi yang lebih muda untuk turut berhasil dalam menggapai cita-cita serta tujuan hidup.
Berat, kadang terasa begitu berat mendengar titipan ayah ibu yang sedemikian mempercayai jiwa yang masih sering berubah nafasnya tiap detik.
Menjadi seorang anak perempuan, yang sebelum dilahirkan dikehendaki sebagai laki-laki, besar dalam lingkungan keluarga yang keras, sahabat-sahabat kecil yang sebagian besar laki-laki, serta lingkungan pedesaan yang beragam ekosistemnya menjadikanku sosok yang keras, kelaki-lakian, selalu ingin tahu, sedikit nakal dan rewel, tak bisa diam bahkan ketika tidur( kata teman-teman, tidur berpindah tempat ..nomaden sleeping..hehe).....
Ah, sudahlah rasanya terlalu formal berbicara dalam bahasa baku yang tak ada sedikit nyelenehnya, padahal aku yo wonge nyleneh poollll, karepe dhewe..haha..
Dalam masa studi di Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Negeri Yogyakarta, merantau, tanpa keluarga, sehingga bermisi berteman dengan sepenuh hati menjadikannya saudara di perantauan.hehe..
Seberapa berat hidup itu, just let it flof, Face it by a nice smile...
Hidup dengan bersahaja, hening, pasti,Tekun , cerdas dan pantang menyerah seperti Bapak
Berjuang keras dari jiwa yang lemah, sebdiri, menjadi sosok wanita yang sangat tangguh seperti Ibu dan nenekku.
Berada dalam Hutan rimbun, masuk kedalam kegelapan gua, menyususri tepian debur ombak, adalah sebuah keindahan ..........bagiku,
bernafas dengan lega seperti tak bernafas adalah ketika kita berada di alam
mampu menyapu indahnya sisa-sisa zamrud khatulistiwa di bumi Indonesia adalah sebuah harapan dan cita-cita
Mengabdi pada pendidikan di daerah terpencil, berada di pedalaman, merasakan nikmatnya keprimitifan adalah suatu hal yang kuinginkan
memberikan yang terbaik kepada kedua orang tua yang begitu besar perjuangannya hingga ku bisa melek sampai detik ini
memperjuangkan adik-adikku yang begitu kuharapkan bisa menjadi sesorang sukses

yang sampai saat ini belum Tuhan temukan denganku adalah....
seseorang yang memandangku ketikaku tersenyum, dia ikut tersenyum
seseorang yang menangis ketika ikut menangis, begitupun aku
seseorang yang menerima keburukanku, apa adanya aku yang seperti ini
Dia yang mampu menjagaku
bersedia kutitipi sepotong hati yang rapuh dengan jiwa yang kuat
sang pemilik hati itu
ku yakin suatu saat Alloh kan pertemukan kami

Amin
menjadi diri yang baik bagi diriku sendiri
menjadi hamba Alloh yang berusaha keras untuk istiqomah
menjadi anak yang solehah bagi orang tuaku
menjadi istri yang baik bagi suamiku ............( masih lama euy..kapan ya...haha)
menjadi ibu yang baik bagi anak-anakku ( masih lama euy..kapan ya...haha)


hidup dalam kedamaian
Mati dalam keadaan beriman

Membersamai alam
layaknya burung yang terbang bebas,
kupu yang mengepak indah
Anggrek yang mekar anggun
Laba-laba yang eksotis