All About Birds

Sabtu, 30 Oktober 2010

Sanderling

Merapi baru saja memuntahkan abu vulkanik yang mengubah langit Jogja. Sabtu yang biasanya berirama biru kini beralih menjadi kelabu. Abu vulkanik memenuhi jalanan, atap rumah dan sedikit mampir masuk ke dalam rongga pernafasan kita yang tidak memakai masker penutup.Seperti Sabtu-Sabtu sebelumnya, agenda sabtu ini pun masih sama, menambah daftar list burung di Pantai Trisik. Bersama kawan-kawan BIONIC UNY ( Biology UNY Ornithology Club ) yang sedang melaksanakan MOBUPI ( monitoring burung pantai.
Perjalanan dimulai dari kos-kosan ( karangmalang ) pukul 07.40 WIB, mbak Rani uuk sudah mennati di dekat polsek BUlaksumur, saat saya temui ternyata si mbak cantik yang satu ini penuh abu vulkanik. Perjalanan dari Rumahnya yang ada di daerah Jombor hingga Karangmalang membuatnya seperti patung berabu ( hehehehe ). dan lanjut ke kampus, bertenmu dengan mbak Yuli serta mbak Desi ( yang naik becak ber background ungu, sama seperti jacketnya yang ungu juga,,haha...kompak mbak,,gak sekalian jadi tukang narik becaknya aja mbak ..).
Lengkap sudah personil cewek yang akan menyusul kru Bionic lain yang sudah berangkat sebelumnya ke panatai Trisik.
Perjalanan yang cukup membuat mata kelilipan berkali-kali. Berhubung navigator ( saya sendiri ) masih amatir di wilayah Jogja, maka gara-gara lewat jalan PArangtritis ( biasanya leawat jalan Bantul , perjalanan kita kebablasan hampir 4 km. ( hahahaa...adoh tenan . Mbak Yuli yang langsung tanggap " loh koq ra belok-belok, perasaan belokane nang buri loh..",, aku pun nyengir " hehehe..lali mbak,,tak kiro jih lurus ae "....hahaha,,,cittttttttttt. langsunglah, motor diputarbalik arahnya,, lewat perempatan palbapang lurus Srandakan,melewatkan pertigaan ke kuwaru dan sampailah di Pantai Trisik dengan kehebohan tim cewek yang baru kali ini lewat jalan gronjal-granjul koyo ngono iku. hehehe

lega rasanya telah sampai di Trisik dengan selamat meski belum bisa bernapas selega biasanya karena ternyata abu vulkanik Merapi sampai di Trisik pula. Melangkahkan kaki di sepanjang pantai Trisik, sudah disambut sanderling (yang berburu larva ikan kecil berwarna bening ). Semakin berjalan menyusuri pinggir pantai sudah ada sekitar 8 sanderling yang tampak. tidak hanya itu, ada juga Trinil pembalik batu yang hilir mudik memamerkan corak sayapnya yang manis, lanjut jalan lagi kini bertemu dengan trinil ekor kelabu yang hilir mudik di kehangatan siang itu. masih melanjutkan menyisir pinngir pantai, nampak pula satu ekor trinil ekor kelabu, kukira itu trinil pantai ternyata trinil ekor kelabu, hufthh,,masih harus menajamkan pengetahuan dan penglihatan untuk mengidentifikasi.

Sengat mentari tak menyurutkan kami siang itu, tampak asyik ( memburu photo biru laut ekor blorok, mas Ipin mengglosor-glosor diatas pasir yang berdebu), berdiam dengan larva ikan-ikan kecil mas helmy berada lebih dekat dengan debur ombak, lain lagi dengan satu orang ini, si Juki tengah berada diatas pondasi menikmati debur ombak....
tak kalah serunya dengan ketua HIMABIO yang satu ini, shoim dengan berpeyungkan kardus bekas jajanan, konsentrasi penuh dan tenaga ekstra ( Lebay,,,,,hehe) nggolosor-ngglosor dipasir yang hitam, mencoba membidik setepat mungkin para sanderling yang asik bolak-balik didepannya.

Huahhhhhhhh.........
panasnya cuaca tak membuat kami takut hitam ( katanya hitam itu eksotis..hahaha..)
ah berhubung, sudah malam jadi belum saya edit lagi neh hehe......( eh dah pagi ternyata..yeheyyyyy_)