Sunday, April 17, 2011

penantian Belum Berujung

Bukan Hendak berputus asa
bukan pula Hendak melupakan dirimu
tapi aku mencoba untuk sedikit membiarkan ....
Membiarkan semua rasa itu berlalu
Rindu, kasih, atau apalah...
Biarlah sejenak mengunduh sepi di dalam hati

Kuhabiskan waktu tanpa mengingat dirimu
agar tak begitu lelah
Hati ini terus mengharap....

sembari ku rakit mimpi-mimpiku
Ku jalani tiap jengkal waktu yang penuh liku
Jalan hidup yang beraral dan berbatu

ku usik jenak manja raga dan jiwa dengan terus berusaha...
mematri diri pada sosok kokoh
Memahat Hidup yang ku cita-citakan....

Walau tak kutemui...
bukan,,,
walau belum kutemui lagi
Sepotong hati yang mangusik rasa di lubuk dada
Tapi
bersama canda tawa sahabat
Kujalani pahit manisnya langkah kaki di jalan ini ...
Bersama doa Keluarga
kuat menghalau badai dan ombak masalah yang tak pernah berhenti...

Biar bait ini terus bebaris
menguntai cerita yang belum berhenti
Biar Pula penantianku terus berlaku
belum berujung

Hingga masanya jalan Sibukku Kau usik dengan madu cinta
suatu saat nanti....

Thursday, March 24, 2011

Aromanya yang menenangkan

Sejenak penat terasa menyesak di kepala. Pusing mikirin tugas-tugas kuliah yang bejibun, gak ada duit buat bertahan idup, ditagih bayar utang, hefhhhh. Pusing banget rasanya, sebenernya bukan maksud hati mau curhat ini, hanya sekedar mengungkapkan rasa hati yang udah full bejibun ma masalah. Tapi resiko orang idup, pastinya mesti ketemu ama yang namanya masalah dan gak mungkin hidup tu lempeng aja, kaya jalan tol. Aduh, ga bisa ngebayangin juga kalo hidup gue lempeng kaya penggaris, gak bisa nangis-nangis, gak bisa ketawa ngakak-ngakak, gak pernah belajar dan gak bisa jadi dewasa. So, Whatever happen, live must go on.

Perasaan malam ini dingin banget, jam shiftku telah berlalu
"hoahm, hah udah jam 03.00, hadew, musti pulang neh". Gak nyadar kalo udah lewat 2jam, hummm tugasku baru kelar.
" Arghh, sebodo, ngantuk banget. Pulang aja lah". Aku pun beranjak dari kursi operator, membereskan ransel kuliahku yang masih penuh dengan batu bata ( mo bangun rumah kale ..batu bata, Buku maksudnya, saking beratnya tasku, seakan bawa batu bata..hehehe, garing banget sih..Biarin deh, yang penting lega deh :D)
" Eh, ron. Aku pulang ya, makasih neh, sorry dah ngambil jatah shiftmu.hehehe" pamitku pada Roni, partner shiftku malam ini.
" santai aja mbak, aku juga jadi bisa tidur, hehe, malah terima kasih neh dah mau jagain" kata tu anak nyengir.
" Ok sama-sama deh, yo dah aku pulang dulu, besok kuliah pagi.
" OK mbak, ati-ati"
" Sip....."

Kulangkahkan kaki gontai, seraya sesekali melamun, memandang rembulan yang malu-malu menyembunyikan wajah sayunya dibalik awan malam. Rutinitas yang menyenangkan, melelahkan, penuh tantangan, kerja sambilan dan kuliah, pulang hingga pagi hari. But, It doesn't matter, toh aku enjoy banget dengan rutinitas ku.
" kruyuuk-kruyuk,,,,", eh perutku bunyi. Dah laper ternyata.
Seperti biasa, jika panggilan alamiah datang saat tengah malam atau pagi buta, maka burjo dekat kosku.
" A', biasa....Kopi ma mie dog-dog"....
" okey mbak..."
Aroma kopi yang harum dan mie dog-doh yang nyummi, hemmmmmm, aduh tambah laper aja neh.
"bungkus yo a'"..kataku.
Sambil menanti pesenanku selesai, fikirku kembali mengemabara, siring dengan sinetron kolosal misteri gunung merapi yang diputar di TV.
" mbak, ini pesanannya "....
akupun terjaga dari lamunanku, kembali pada alam nyata.
" makasih mas, sembari kuulurkan uang untuk membayar"

Tak selang lama, aku telah berada di dalam kamarku. Menghirup aroma kafein secangkir kopi manis yang begitu menenangkan, membuat saraf-saraf yang tegang menjadi lebih rileks. Kini tak lagi mengembara, hanya tengah menghirup aroma kopi yang selalu membuatku tergoda untuk meneguknya lebih banyak setiap perasaan ini tengah dilanda resah. Sembari menghangatkan perut yang lapar dengan mie instan yang di masak dengan sayur sawi, telur, dan berkuah gurih, hummmmmm,,,,,,benar-benar nikmat yang perlu disyukuri. Mie, makanan yang begitu membuatku selalu ingin makan. Terobsesi dengan mie yang ada di Jepang, menyantapnya saat panas dan menghabiskan semangkok besar mie yang gurih. Hemmmmmm, perpaduan aroma kopi yang wangi dan aroma mie yang gurih, tidak hanya menenangkan tapi juga mngenyangkan ( tentu saja, tak akan kenyang hanya dengan menghirup aromanya tanpa menyantapnya, hehehe).

Berkali-kali, perasaan tak enak, resah serta ketidakpastian hati membuat pikiran melayang-layang. Mengembara entah kemana, tapi makan mie ( mie dog-dog khususnya) dan meminum kopi akan membuat perasaan lebih tenang dan perut lebih kenyang (hehehehehe.....tentu saja).

Aroma secangkir kopi
membuatku melupakan pahitnya rasa di hati....
Aroma secangkir kopi yang membuatku terjaga atas mimpi-mimpiku yang tak nyata
Aroma secangkir kopi yang membuatku mampu berdiri tegak menatap nyata yang pahit adanya......

Mari Ngopi untuk menenangkan hati......

Mari nge-mie untuk mengenyangkan perut...
hahahahhahaa

Sunday, March 20, 2011

Berenang di Arus Deras

Hari-hari yang padat, pebuh dengan tugas-tugas kuliah, penyusunan RPP, microteaching, kerja, masalah hati, masalah financial, bertumpuk-tumpuk, seakan tak kuasa lagi memikul sekian banyak hal yang membutuhkan pemikiran dan kerja yang sangat keras. Kadang kala ketika masa lelah tengan melaju drastis hampir memuncak, maka tak lagi sempat terfikirkan kesenaganku menulis. Mengusir rasa malas adalah hal yang teramat sulit dibandingkan mencari inspirasi.
Memulai satu kata akan membutuhkan waktu berpikir yang panjang dibandingkan dengan memikirkan berjuta khayalan.

Sabtu-Minggu, 19-20 Maret 2011
Hari pelaksanaan roosting BSG ( Biospeleology Studient Gruppent ), pelaksanaan niatnya adalah di Gua Anjani Daerah pegunungan Menoreh Purworejo, tapi dengan alasan variasi strukur Bebatuan untuk pengenalan keguaannya lebih variatif yang di Gunung Kidul. Sehingga, akhirnya pelaksanaan roosting 1 untuk anggota BSG ini dilaksanakan di Gunung Kidul, tepatnya di kecamatan Semanu, Desa Ngepos Sari, Gua Semuluh dan Anjani.
Sebenarnya ada sekitar 15 mahasiswa yang telah mendaftar untuk mengikuti kegiatan roosting 1 BSG ini. Namun hanya sekitar 12 mahasiswa yang mengikuti roosting ini, tidak termasuk panitia ( sekitar 8 orang panitia yang juga merupakan pengurus BSG).

Berangkat dari kampus sekitar pukul 08.30 WIB, mulanya perjalanan mulus dan lancar-lancar saja. Kali ini aku musti berboncengan dengan si War 2 ( hehe, wanita harimau 2 ...hanya sekedar julukan ). Bersamanya, Dhani, kita naik-naik ke wonosari sambil nyanyi-nyanyi dan ketawa-ketiwi tak berinsting apapun. Sempat di jalan sekitar Rest Arean ternyta ada razia ( untung bukan razia Waria yo dhan, kalau iya, kamu kena,,deh..)..hehehe, alamak keceplosan.hehehee
Sempat ketilang juga neh kita ( aku ma dhani )...kenapa? ya karena kita hanya bernekad modal gak ada SIm jadi terpaksa ken atilang deh, tak hanya itu, di rombongan belakang pun ada kendala karena motor salah satu peserta yaitu Arif Budianto ( Bio 08 ) bannya bocor. Perjalanan panjang saat perjalanan pun terlupa begitu saja, tentu bukan karena Amnesia tetapi karena kebersamaan dan canda tawa yang membersamai kita selama semalam dan 2 hari menginap di tempat waluyo. Apalagi bagai para jomblowers-jomblowers atau booyoers-boyoers..( seperti,.,,,,,,tiiiiiiiiiiiittttttttttt ...sensor )..hahahaha, tau ga?..hehe
yang sangat etol melncarkan jurus-jurus jitunya merayu.
"Gojegan" atau bercanda itu pun tak melebihi batas yang seharusnya, ketika kami masuk gua ada kalanya bercanda namun ditekankan lebih banyak serius dan menajaga perilaku serta tutur bahasa.

Sabtu, 19 Maret 2011
Setelah makan siang dan sholat dhuru, kita pun bersiap untuk masuk ke gua semuluh. kata teman-teman yang sudah pernah mausk ke Gua ini, Semuluh memang beraisr. So let's to be wet. hehehe
benar adanya memang, di bawah ( seperti di bawah batuan yang kanan-kirinya adalah vegetasi pterydohyta, Tectonia grandis, Ficus-ficusan dan beraneka ragam tumbuhan herba yang tumbuh subur. Semarak vegetasi di bagian mulut gua (ekso karst), diikuti dengan genangan air bawah tanah yang cukup dalam awalnya hanya sedalam mata kaki saja, namun seiring kita memasuki gua, genangan air tersebut ternyata semakin tinggi hingga paling tinggi sekitar pinggang orang dewasa ( kalo yang pendek seperi saya pastinya lebih tinggi dari pinggang..hehe). Dalam perjalanan tersebut, penjelasan dan pengenalan keguaan disampaikan langsung oleh ketua BSG 2011 yaitu mas Hafiz Riswandi.
Aku memilih berada di deretan agak belakang, sambil mencari-cari serangga atau jangkrik gua. Alhamdulillah dapat 4 ekor amplypigi ( Amlipigy ini lebih banyak kita temui di derah dinding gua yang lembab namun kering, sementara di dinding lembab basah tidak bisa kami temui adanya Amplypigi. Kemudian ada juga sekitar 12 ekor jangkrik gua ( keluarga rapidophora ), yang kami temua. Berbeda dengan Amplipigy keberadaan Rapidophoera ini letaknya tersebar tidak hanya di dinding gua yang b\kering, tetapi juga banyak terdapat di dinding gua yang basah. Ada juga molusca ( gastropoda ), kemudian kepiting ( seekor kepiting ), dan katak kecil ( entahlah apa itu anakan atau bagaimana ). Tentunya aneka mikrofauna, baik itu Fungi, Archaebacterya, plankton dan aneka hewan mikro lainnya sangat melimpah keberadaanya, karena tidak kasat mata dan alat-alat serta peneilitian belum memberikan fasilitasi dan kesempatan ke arah itu maka kajian keguaanny pun belum sampai sedalam itu menyentuh materi mikro ( mikrobiologi, dll). Setelah kembali ke basecamp, bersih-bersih, istrahat dan makan.
Malam harinya, acara dilanjutkan dengan perkenalan dan diskusi kemudian istrhat untuk persiapan esok harinya.

Minggu, 20 Maret 2011

Petualangan belum berakhir, kali ini kita masuk ke Gua Seropan, letaknya lebih dekat dengan basecamp dibandingkan dengan letak gua Semuluh yang cukup jauh.
Gua Seropan ini lebih sering dikunjungi manusia, karena gua seropan ini merupakan sumber air tanah, di mana airnya diambil oleh warga untuk keperluan dan kesejahteraan warga masyarakat daerah sekitar. Selain itu banyak juga para pecinta alam yang datang ke gua Seropan ini untuk melakukan pemetaan gua, atau rock climbing.
Mulanya masuk ke gua ini, kita harus sedikit sering menundukkan kepala, karena lorong awal gua cukup sempit dan pendek. Berbeda dengan gua Semuluh yang saat pertama datang kita harus langsung bersentuhan dengan air, maka di Gua Seropan ini diawali dengan pertemua pipa besar yang bermuatan air, kemudian batu-batu kapur hasil galian pembangunan bendungan di dalam gua.
Melnjutkan perjalanan yang lebih dalam, kita harus berkali-kali jongkok karena ada bebrapa bagian yang memang sangat sempit dan rendah atap guanya.
Mulanya kita hanya mendengar suara air, semakin dekat semakin deras, ternyata memang benar di dalam gua terdapat semacam bendungan atau tempat pengambilan sumber air. Arusnya cukup deras, untung ada tali untuk berpegangan. Saling bergandengan dan bantu membantu satu sama lain, lebih dalam memasuki "sungai" bawah tanah tersebut, ternyata semakin dalam, hingga mencapai leher, untuk orang yang pendek seperti saya ( 150an cm) telapak kaki sampai tidak bisa menapak di dasar sungai, harus benar-benar hati-hati. Kegiatan roosting yang sesungguhnya adalah di gua ini, yaitu pelantikan anggota baru BSG, peserta roosting BSG yang sudah basah kuyup masih dengan suka cita mengikuti pelantikan dengan berendam di dalam air dan mengucapkan ikrarnya untuk siap menjadi anggota BSG.
Dengan demikian Resmilah mereka ( 12 orang peserta roosting ) menjadi anggota BSG dengan konsekuensi dan resiko untuk berkontribusi di dalam kegiatan kajian biology maupun speleologynya.
Dengan mengikrarkan Jargon :
BSG 2011
" Meraba Dalam Kegelapan"
Semoga Bisa meraba ilmu-ilmu yang belum secara mendalam dikaji dan bisa bermanfaat bagi semuanya, tidak hanya manusia tapi untuk alam, serta kelestarian penyusun ekosistem alam di dalamnya.

Sunday, January 23, 2011

Geliat Hati Untuk Menulis

sedikit mengantuk, sedikit malas, sedikit menunda...besok-besok sajalah.
Akhirnya bertumpuk-tumpuk alasan-alasan yang semakin membuat tangan ini enggan meggoreskan geliatnya
sudah ada bayangan, baru saja dapat inspirasi tentang burung " eh, ga bawa kertas ma bolpen, tar ja deh nulis". Alih-alih tidak membawa alat tulis, akhirnya tak jadi menulis. menumpuk lagi di dalam kepala. Besoknya lagi, wisata malam meuju kampung halaman atas kerinduan pada hati damai yang telah pergi selamanya, pun tak jua kusambut banyak cerita yang terekam dibenak itu. Kala berada pada bis yang melaju cepat tengah malam, duduk ditepi pintu, semiuk angin yang menerpa jalanan, merasuk pada belulang-belulang yang menggigil senja kelam itu. Hufthh.....

sepi, kadang hati ini sulit sekali untuk kubimbing pada apa yang harusnya kujalani,
Deadline nulis laporan dan menyelesaikan Tugas esok hari, kupampang pada Buku tebal coklat yang mereka sebut "primbon"ku, namun esok hari tlah tiba belum usai juga kurampungkan laporan-laporan itu. Masih menumpuk, hendak menggeliat untuk bangun dan bergegas mengusaikan lembar-lembar kosong itu dengan penuh gurat kata. Tapi apa daya, belum mampu mengendalikan mood, just let'it flow with my feeling. Huhuhuhu, tapi gak baik ternyata,.....harus berusaha keras untuk tidak bungkam pada ego yang meminta diri hanya memangku tangan dan membiarkan hati bergelayut manja pada sepi,,


Adakalanya bergantung pada sunyi hati, kali ini perlu motivasi, inspirasi
Padahal banyak kata menumpuk di sini..
Apa gunanya bakat tanpa realisasinya
Apa gunanya ide tanpa disampaikan
Apa gunanya Kata tanpa diucapkan
Apa gunanya Ucapan yang berhamburan tanpa kenyataan

Apa gunanya pengetahuan tanpa dituliskan
Tak ada gunanya menyimpan untuk diri sendiri
Mari menulis,,,

Niat...niat...niat.....
Mulai,,mulai...mulai....
Nulis,,nulis,,nulis,,,,

Semangat..semangattt.....

Hidupkan lagi Obsesi yang hibernasi selama hampir 4 tahun,,,,,,

Let's go and Do It, Mun!!!!!!!!

Saturday, January 22, 2011

Hati Seorang wanita

kembali menepikan hati pada malam yang larut
Berkaca pada sepotong hati wanita yang mempesona
bahwa hati wanita begitu lembutnya
hingga kadang tak menahu apa yang ia mau
Menangis pada harap rasa yang tak pasti

Mengaduk hangat ragam bahasa dalam pola-pola makna
Sesak pada hati yang mengekang seikat kata
Terpikat pada lentera yang merona, pada kelam yang menggigil,,,

Entahlah
aku sendiri bingung apakah yang hendak kutulis
apakah yang hendak kuungkap
semuanya berbaur jadi satu
yang pasti
rasa yang ada dalam hati ini tak bisa disalahkan
sepotong hati yang mencinta dua hati yang berbeda
atau sepotong hati yang mencinta hati seorang anak adam yang telah terpikat kembang setaman
Ataukah seorang sahabat yang mencinta sahabatnya sendiri

Malam ini
ada banyak hati yang tengah resah
yang mencoba menolak air mata untuk tidak jatuh membasahi pipi
atau mencoba tegar pada badai yang memporakporandakan hatinya yang selembut sutra

Hanya wanita-wanita tangguh yang mampu tersenyum dalam perih hatinya
Hanya wanita-wanita yang berhati suta yang mengikhlaskan lara hati untuk cinta yang sedang mengepak bukan atas dirinya
Hanya kami para wanita yang menahu hati kami

dan Hanya seorang anak adam sejati yang Tangguh dan Penuh Kasih yang mampu memperoleh hati seorang Wanita tanggug seperti ibu yang tak mengenal lelah membuka matanya pada kelam malam tangis bayinya yang dahaga Cinta

Sepotong hati yang resah ini tengah belajar mengendalikan kelemahan itu dengan semangat untuk selalu mengerjakan hal-hal yang produktif dan berguna...

Para Wanita
Mari Tunjukkan bahwa kita memang pantas untuk dimiliki oleh pria yang mencintai kita sepenuh hati....

Saturday, January 15, 2011

Berada pada logika hati yang tak sempurna..

Kembali lagi ….
Pada rintih hati yang selalu saja seperti ini…
Terasa perih
Sedikit-sedikit menetes peluh pedih
Rasanya mengulu hati
Menikam tajam hingga menggapai belulang

Hanya inginku berbagi
Hanya inginku tuk sebentar saja menitipkan hati ini pada pundak kokoh yang mampu mendamaikan rintik hati yang semakin deras
Tapi belum ada…
Tapi belum jua kujumpa…

Ketika semua dating untuk berbagi
Tapi ke mana pula dan kepada siapa pula kubagi…

Ternyata memang tak ada siapa-siapa
Hanya ada Alloh
Illahi Rabbi yang tak pernah lekang dariku
Mesti kadang ku lupa
Khilaf dan tak mengingatnya

Monday, October 25, 2010

Suntuk pas kuliah


Munifah
Senin, 25 Oktober 2010
Kuliah EVAREM

Membosankan



Blammmmmmmm………..
Teramat sulit memahami hati
Menolak letih dan membangkitkan semangat
Semuanya terasa begitu berat
Menukik di lembar hadupku yang tipis

Ingin meraung ditengah kelam
Membersamai sunyi yang tak bertepi
Mengucurkan berjuta perih yang tak terucap

Sendiri
Terasa begitu sepi
Tanpa ada siapa pun disampingku saat ini
Begitu melelahkan
Ingin sejenak berhenti
Terdiam dalam kata yang tak terungkap

Usahlah terbawa arus hati
Usahlah hanya berdiam diri
Samua harus dihadapi
Hanya kepadaMulah aku kembali dan Hanya kepadaMulah hamba meminta pertolongan
Wahai Ya rabbi
Hanya padamulah hamba memohon redanya rintik hati yang bersedih
Agar mata ini tak syahdu dalam tiap pandang matanya
Agar jiwa ini terus tegar, setegar karang yang mampu menghempas badai ombak lautan